Jumat, 18 Januari 2013






naskah tauhid


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Filologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu perkembangan kerohanian suatu bangsa dan khususannya atau yang menyelidiki kebudayaan berdasarkan bahasa dan kesusastraannya ( Baried, dalam suryani, 2006 :3). Filologi adalah ilmu bantu untuk ilmu – ilmu lain contohnya seperti linguistik dan sastra. Filologi mempunyai objek dan  sasaran kerja berua naskah dan teks. Naskah adalah bendda yang kongkrit yang dapat di lihat dan di pegang, sedangkan teks adalah kandungan atau isi dari naskah yang bersifat abstrak yang hanya dapat di bayangkan saja ( Suryani,2009:64 ).teks mempunyai sifat yang insaniyah dan teks ilahiah. Teks insaniyah adalah sekumpulan ide atau gagasan yang terstruktur seseorang yang di tuangkan dalam bentuk lisan atau tulisan, sedangkan teks ilahiah adalah teks yang tertung dalam kitab – kitab suci keagamaan.
Salah satu ilmu yang terbantu oleh Filologi adalah tekstologi, tekstologi adalah ilmu yang mempelajari seluk – beluk teks dari awal pembuatan hingga sekarang.

1.2.Identifikasi Masalah
Sesuai dengan mata kuliahKodikologi II, kegiatan kuliah ini diproyeksikan untuk mencari dan menerjemahkan naskah serta mendeskrifsikannya.

1.3.Tujuan
Tujuan kelompok kami adalah mengaalisis sebuah naskah jawa kuno yang mana didalamnya menggunakan  tulisan arab pegon

1.4.Metode Penelitian
1.4.1.  Metode Penelitian
            Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemupuan lapangan dan metode deskriptif. Metode pupuan lapangan untuk pertama kalinya dipergunakan oleh Martin Sarmiento pada tahun 1730 di Spanyol                   ( Ayatrohaedi, 1993 :34 ). Dua cara mengumpulkan data sesuai dengan metode di atas adalah dengan cara :
1.      Pencatatan lapangan
2.      Penerjemahan
Metode deskriptif dapat memberikan penyelsaian – penyelsaian dan gambaran mengenai masalah atau penomena – penomena yang jelas.
            1.4.2. Metode Kajian
Metode yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah dengan     menggunakan metode deskriptif praktis. Metode yang menggambarkan dan menguraikan data – data yang telah dihimpun oleh tim peneliti yang disebut deskriptif, kemudian dianalisis guna memperoleh kesimpulan sehingga data yang dihimpun dapat diperjelas sesuai dengan perklasifikasian data. Slain itu dengan metode deskriptif kita dapat mengetahui mengenai struktur cerita yang didalamnya terdapat satuan – satuan untuk membentuk dan aturan susuannya ( Rusyana, 1979 ).
           
1.5.Sumber Data
Nakah  jawa milik Bapak Yaman bin Suranta yang terdapat di daerah Parakan Muncang – Pasir Huni – Cimanggung – Sumedang.  










BAB II
ISI PEMBAHASAN

1.      Judul:
·         Judul dalam teks               : ?
·         Judul luar teks                   : ?
·         Umum                               : Kitab Tauhid
2.      Nama Pengarang/penyusun     : ?
3.      Bahasa                         : jawa dan arab
4.      Aksara                                     : pegon dan arab
5.      Bentuk karangan                     : kitab tentang keimanan dan ketauhidan berbentuk
eksposisi
6.      Kode koleksi                           :?
7.      Tarikh penyusunan                  :?
8.      Tempat penyusunan                :?
9.      Pemrakarsa penyusunan          :?
10.  Tarikh penyalinan                    :?
11.  Tempat penyalinan                  :?
12.  Nama penyalinan                    :?
13.  Pemrakarsa penyalinan            :?
14.  Jilid/serial                                :1 dari 1
15.  Ukuran                                   
·         Sampul                        : 19,5  x 27,3 cm
·         Halaman                      : 19,3 x 27,6 cm
·         Ruang tulisan              : 13,2 x 22,1 cm
16.  Bahan naskah                          : kertas
17.  Jenis kertas                              : kertas polos (daluang) dalam negeri
18.  Cap kertas                               :?
19.  Tebal naskah                           : 13 halaman, semua halaman berisi tulisan.
20.  Penomoran halaman                : penomoran halaman ditambahkan oleh penilti dengan
 seizin pemegang naskah. Peneliti menggunakan tinta merah untuk menomori halaman.
21.  Kondisi fisik                           :kertas polos berwarna coklat, cenderung mengu-
 ning. Pada bagian jilid terdapat tulisan beberapa huruf arab dan cacarakan. Penjilidan menggunakan benang, kondisinya sudah terputus. Tulisan menggunakan tintan hitam. Setiap helai kertas terlihat tebal sehingga tinta hitam jelas terlihat. Hampir semua halaman pada bagia tepi kertas sudah dimakan rayap. Kitab(naskah) yang diteliti memiliki dua halaman muka, artinya tak memiliki jilid belakang. Terdapat beberapa halaman yang berbentuk landscape (h.13) sebagai halaman terakhir.
22.  Asal naskah                             : Pemegang memperoleh naskah dari Subarta bin
  Pa Aki Iun
23.  Pemilik naskah                        : Bapak Yaman bin Suranta, berusia 86 tahun.
24.  Keterangan umum                   : Teks secara ringkas menjelaskan tentang ketauhidan
 Terhadap Allah SWT. Pengucapkan Lailahailallah menunjukan keyakinan. Keyakinan terhadap Allah memisahkan iman dengan keyakinan terhadap selainnya. Shalatnya shalat wusto, hadisnya ; man arofa robbahu faqod arofa nafsahu. Siapa saja yang mengenal Tuhannya, berarti dia telah mengenal jiwanya. Mengucap lailahaillallah adalah sedekah, shalat itu amal yang baik. Amal ubudiah hadisnya; makana adofal nafsahu faqod arofa robbahu. Siapa saja yang mengenal jiwanya, maka dia mengenal Tuhannya, itu dengan mengucap lailahailallah. 
Pada halaman tengah masih menjelaskan tentang ketauhidan, terutama tuntunan pada seorang hamba untuk menguatkan keyakinannya terhadap Allah dan mensucikan-Nya. Pada halaman akhir dijelaskan beberapa amalan yang bisa diamalkan,yaitu membaca ya rohman 30 kali, ya rohim 30 kali, ya gofur 30 kali, ya kuddus 30 kali, ya aziz 30 kali, ya alim 30 kali,ya karim 30 kali. Naskah tidak dibuat berbait, berbentuk karangan eksposisi, yakni menjelaskan tentang sesuatu yang dalam hal ini menjelaskan ketauhidan dan keimanan serta beberapa amalan ibadah kepada Allah SWT.
25.  Data pendeskripsian                :Dian Hadiana, Ahmad Muzzammil, Yanuar Yusup,
Dini Anggraeni Irawan, Lita Rostiana. Mahasiswa Jurusan sastra Daerah (sunda).

Tugas dan Fungsi Bank Indonesia bagi Perekonomian Nasional




            Pada hakikatnya bahwa Bank Indonesia adalah satu satunya bank sental yang ada di indonesia, bank indonesia sendiri menggantikan bank De Javasche Bank yaitu bank pertama yang didirikan pada jaman penjajahan belanda, bank yang pertama kali dididikan ini menjadi bank yang menaungi bank-bank indonesia, dalam menjalankan aksinya bank indonesia mempunyai tugas yang pertama adalah dalam bidang moneter, perbankan dan sistem pembayaran, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
            Tugas yang diemban oleh Bank Indonesia adalah dalam bidang moneter yaitu dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter yang menganut sistem yang mengambang, inflasi sendiri bisa diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus, dengan itu bank Indonesia bank indonesia menerapkan  nilai tukar mata uang untuk ketetapan nilai tukar yang berlebihan, selain itu juga juga melalui penetapan sasaran –sasaran moneter untuk menjaga sasaran laju inflasi yang  ditetapkan oleh Pemerintah.tugas yang kedua adalah  dalam bidang perbankan dalam kenyataannya bank Indonesia menetapkan dan memberikan tuntutan cabut kepada bank izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.yang menjungjung tinggi nilai kehati hatian. Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu. Dan yang ketiganya dalm bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia sendiri adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Nasional. Sebagai otoritas moneter, bank sentral berhak menetapkan dan memberlakukan kebijakan Sistem pembayran nasional. Selain itu, BI juga memiliki kewenangan memberikan persetujuan dan perizinan serta melakukan pengawasan atas sistem pembayaran nasional, Bank sentral juga adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah. Bank Indonesia juga berhak mencabut, menarik hingga memusnahkan uang rupiah yang sudah tak berlaku dari peredaran. Tugas tugas di atas  untuk mencapai pemeliharaan kestabilan nilai rupiah dengan dicapainya secara efektif dan efisien. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, aspek yang berkaitan dengan inflasi, dan yang kedua adalah kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk itu Bank Indonesia membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat itu bisa terlihah bahwa perbankan sampai ini digunakan sebagai lembaga yang dapat menjaring dana masyarakat sebanyak-banyaknya untuk dapat memperbesar perusahaan-perusahaan besar swasta.Jika perusahaan swasta dapat memperbesar kapasitas produksinya, maka diharapkan akan dapat menyerap lapangan kerja lebih banyak. Kemudian jika ada banyak perusahaan swasta yang menjadi besar, maka secara besar pula peningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.